Sabtu, 12 Februari 2011

Cara Belajar Yang baik

Ehhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh,ketewmu lagie.....
BTW aku punya tips belajar yang baek nih. baca yah"2....!

Tidak bisa dipungkiri adanya pengaruh internet terhadap prestasi belajar siswa. Ada pengaruh positif ada pengaruh negatif. Bagaikan mata uang dengan dua sisi. Tergantung bagaimana Anda menghadapinya.


Pengaruh Positif Internet

Kemajuan dunia informasi memberikan manfaat positif pada keberadaan internet. Banyak siswa yang mendapatkan ilmu dengan bantuan internet. Bahkan tugas-tugas sekolah pun kini terasa lebih mudah dengan mencarinya di internet.

Kalau dulu, orang harus membuka berbagai jenis buku dan koran untuk mencari tahu tentang suatu info. Atau dengan menyimak radio dan tv. Tapi kini, cukup dengan bantuan internet, semua info seakan membanjir.

Banyak siswa yang sudah fasih dengan manfaat dan kegunaan situs-situs tertentu. Cukup dengan berkunjung ke wikipedia, misalnya, sesuatu masalah telah terselesaikan. Mereka juga dengan mudahnya googling untuk mencari tugas dari sekolah.

Selain mempermudah tugas sekolah, internet juga membantu siswa untuk mengembangkan diri. Mereka bisa tahu tentang info beasiswa, info lomba, dan berbagai info bermanfaat lainnya.

Siswa juga dapat menggunakan internet untuk membuka wawasan dan memperluas pergaulan mereka. Mereka dapat berteman dengan siapa saja dari mana saja. Siswa pun dapat berlatih kemampuan bahasa asing yang mereka miliki dari teman-teman baru yang didapatnya dari internet.

Pengaruh Negatif Internet

Banyak manfaat positif yang dapat diperoleh siswa dari internet jika digunakan secara bijak. Namun tidak sedikit pula pengaruh negatif yang ditimbulkan internet.

Beberapa berita melansir adanya penculikan anak atau kasus pelarian anak di bawah umur yang berawal dari situs pertemanan atau jejaring sosial di internet. Sifat anak yang mudah percaya pada siapa pun memungkinkan terjadinya hal tersebut.

Pornografi adalah pengaruh negatif internet lainnya. Banyak siswa yang ditengarai sering berkunjung ke situs-situs yang berisi gambar atau cerita porno. Hal ini tentu saja merupakan situasi yang sangat memprihatinkan.

Kecanduan permainan online yang melanda pada siswa juga merupakan pengaruh negatif internet. Kecanduan dan ketergantungan dapat membuat siswa kehabisan waktu dan energi untuk bermain. Akibatnya prestasi siswa pun menurun.

Pendampingan Orangtua

Untuk menangkal pengaruh negatif internet pada siswa, ada beberapa hal yang harus dilakukan.

1. Selalu dampingi anak ketika mereka sedang mengakses internet. Hal ini untuk memastikan bahwa anak telah mengakses situs yang tepat.

2. Jika fasilitas internet tersedia di rumah, letakkan fasilitas tersebut di ruang bersama. Hal ini untuk memudahkan orangtua mengawasi anak.

3. Jika harus menggunakan fasilitas internet di warnet, bantu anak memilih warnet ‘sehat’. Akan lebih bijaksana, jika Anda mengenal pemilik dan petugas di sana. Ini untuk memudahkan Anda mengawasi anak.

4. Beri pemahaman yang baik pada anak tentang pengaruh positif dan negatif internet bagi dirinya. Dengan demikian, Anda sudah membekalinya dengan benteng pertahanan diri.

5. Ada baiknya, Anda juga mengenali teman dan lingkungan anak Anda. Teman dan lingkungan yang baik adalah benteng pertahanan luar anak.

6. Untuk mencegah penculikan dan pelecehan pada anak, ingatkan mereka agar tidak mudah percaya pada siapa pun di internet. Ingatkan pula untuk tidak mencantumkan hal-hal yang bersifat pribadi yang mudah diakses orang lain.

Pengaruh Internet Terhadap Belajar Siswa

Hayy_hayy ketemu lagie sama aku .........
Oyaaaa, sekarang niekan lagi zamannya internet .Tapi kalian tahu nggak apa pengaruh internet buwad kita2 nie******* bwad pelajar pelajar pastinya.INGIN TAHU?????
Baca dunnk artikel brikut nie........

Tidak bisa dipungkiri adanya pengaruh internet terhadap prestasi belajar siswa. Ada pengaruh positif ada pengaruh negatif. Bagaikan mata uang dengan dua sisi. Tergantung bagaimana Anda menghadapinya.


Pengaruh Positif Internet

Kemajuan dunia informasi memberikan manfaat positif pada keberadaan internet. Banyak siswa yang mendapatkan ilmu dengan bantuan internet. Bahkan tugas-tugas sekolah pun kini terasa lebih mudah dengan mencarinya di internet.

Kalau dulu, orang harus membuka berbagai jenis buku dan koran untuk mencari tahu tentang suatu info. Atau dengan menyimak radio dan tv. Tapi kini, cukup dengan bantuan internet, semua info seakan membanjir.

Banyak siswa yang sudah fasih dengan manfaat dan kegunaan situs-situs tertentu. Cukup dengan berkunjung ke wikipedia, misalnya, sesuatu masalah telah terselesaikan. Mereka juga dengan mudahnya googling untuk mencari tugas dari sekolah.

Selain mempermudah tugas sekolah, internet juga membantu siswa untuk mengembangkan diri. Mereka bisa tahu tentang info beasiswa, info lomba, dan berbagai info bermanfaat lainnya.

Siswa juga dapat menggunakan internet untuk membuka wawasan dan memperluas pergaulan mereka. Mereka dapat berteman dengan siapa saja dari mana saja. Siswa pun dapat berlatih kemampuan bahasa asing yang mereka miliki dari teman-teman baru yang didapatnya dari internet.

Pengaruh Negatif Internet

Banyak manfaat positif yang dapat diperoleh siswa dari internet jika digunakan secara bijak. Namun tidak sedikit pula pengaruh negatif yang ditimbulkan internet.

Beberapa berita melansir adanya penculikan anak atau kasus pelarian anak di bawah umur yang berawal dari situs pertemanan atau jejaring sosial di internet. Sifat anak yang mudah percaya pada siapa pun memungkinkan terjadinya hal tersebut.

Pornografi adalah pengaruh negatif internet lainnya. Banyak siswa yang ditengarai sering berkunjung ke situs-situs yang berisi gambar atau cerita porno. Hal ini tentu saja merupakan situasi yang sangat memprihatinkan.

Kecanduan permainan online yang melanda pada siswa juga merupakan pengaruh negatif internet. Kecanduan dan ketergantungan dapat membuat siswa kehabisan waktu dan energi untuk bermain. Akibatnya prestasi siswa pun menurun.

Pendampingan Orangtua

Untuk menangkal pengaruh negatif internet pada siswa, ada beberapa hal yang harus dilakukan.

1. Selalu dampingi anak ketika mereka sedang mengakses internet. Hal ini untuk memastikan bahwa anak telah mengakses situs yang tepat.

2. Jika fasilitas internet tersedia di rumah, letakkan fasilitas tersebut di ruang bersama. Hal ini untuk memudahkan orangtua mengawasi anak.

3. Jika harus menggunakan fasilitas internet di warnet, bantu anak memilih warnet ‘sehat’. Akan lebih bijaksana, jika Anda mengenal pemilik dan petugas di sana. Ini untuk memudahkan Anda mengawasi anak.

4. Beri pemahaman yang baik pada anak tentang pengaruh positif dan negatif internet bagi dirinya. Dengan demikian, Anda sudah membekalinya dengan benteng pertahanan diri.

5. Ada baiknya, Anda juga mengenali teman dan lingkungan anak Anda. Teman dan lingkungan yang baik adalah benteng pertahanan luar anak.

6. Untuk mencegah penculikan dan pelecehan pada anak, ingatkan mereka agar tidak mudah percaya pada siapa pun di internet. Ingatkan pula untuk tidak mencantumkan hal-hal yang bersifat pribadi yang mudah diakses orang lain.

Remaja Diera Sekarang

Hay teman-teman,  taukah kamu tentang kenakalan remaja saat nie??????

Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi.
Definisi kenakalan remaja menurut para ahli
• Kartono, ilmuwan sosiologi
Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang".
• Santrock
"Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal."

Sejak kapan masalah kenakalan remaja mulai disoroti?
Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat.
Jenis-jenis kenakalan remaja
• Penyalahgunaan narkoba
• Seks bebas
• Tawuran antara pelajar

Penyebab terjadinya kenakalan remaja
Perilaku 'nakal' remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal). Faktor internal:
1. Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
2. Kontrol diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku 'nakal'. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.

Faktor eksternal:
1. Keluarga
Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
2. Teman sebaya yang kurang baik
3. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.

Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja:
1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
3. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.